Pengalaman yang berkesan buat saya teringat saat masih mengajar di Yogyakarta, pada tahun pertama mengajar saya menemukan tantangan yang sangat besar karena kebetulan saya mengajar di sebuah SMA swasta yang cukup kecil di situ hanya ada 6 kelas dari kelas X sampai kelas XII, sekolah itu disebut sekolahan terminal karena letaknya berdekatan dengan terminal, dan anak anak yang bersekolah di SMA swasta tersebut adalah anak yang luar biasa semua,
Saya saat itu masuk untuk mengajar di kelsa XI IPS saya pun terkejut dengan suasana kelas yang sangat ramai sampai saya bicara di depan kelas pun di abaikan, ada satu anak sebut saja Mr x, anak tersebut sangat susah untuk di kendalikan dikelas, saya pun mencba menerapkan system mengajar yang sangat keras, displin dll tetapi yang saya dapat anak tersebut malah tambah tidak bisa dikendalikan, saya pun berpikir bagaimana cara melunakan anak tersebut agar bisa berubah menjadi yang lebih baik dan akhirnya saya mencoba dengan pendekatan personal, gaya mengajar yang lembut dan memposisikan saya sebagai teman bukan guru nya tetapi untuk soal displin tetap di tegakkan, saya setiap hari mencoba mencari kesukaannya. Pada suatu saat saya menggetahui kesukaannya yaitu bermain sepak bola, saya pun beinisiatif untuk mengajukan ke kepala sekolah untuk mengadakan ekstra futsal, ternyata benar anak tersebut ikut dalam kegiatan futsal,di situlah saya mulai dekat dengan anak tersebut mulai paham permasalahan anak tersebut.
Pada suatu saat ada turnamen futsal saya pun menunjuk anak tersebut sebagai kapten tim ternyata dari situ anak mulai ada respek ke saya dan akhirny saya bisa masuk untuk mengetahui semua tentang anak tersebut, saat itu anak tersebut sudah naik kelas XII IPS, saya terus menjadikan kapten tim futsal dan saya kasih kepercayaan yang lebih saat pelajaran olahraga.Lama kelamaan anak tersebut mulai berubah total jadi anak yang lebih baik, tidak pernah bolos, berkelahi, bicara di kelas. Sampai saatnya ujian nasional semua tidak akan menyangka bahwa anak tersebut akan meraih nilai tertinggi di sekolah dengan nili rata rata yang sangat memuaskan, samapai sekarang pun masih sering main kerumah saat saya pulang kampung bahkan saat saya membutukkan bantuan nya dengan senang hati membantu walaupun anak tersebut baru ada acara sendiri. Itulah pengalaman saya bisa mengubah anak yang luar biasa bandel menjadi anak yang lebih baik.
Dari situ saya menyimpulkan bahwa anak anak seperti itu harus kita perhatikan dengan tulus, penuh kasih sayang dan di beri kepercayaan karena anak anak tersebut hanya kurang kasih sayang dari orang tuany. Sebagai seorang guru bisa melihat anak didik nya berubah menjadi lebih baik itu sudah sangat senang dan bahagia.