- Pengalaman awal mendengar (artinya kata-kata/kalimat atau suara/bunyi apa yang diingat di masa TK, apakah memberi kesan ? Tidak usah dipaksakan kalau tidak ada yang diingat
Saya tidak memasuki taman kanak-kanak, namun saat itu usia saya sekitar 5 tahun dan sudah memasuki sekolah Dasar, suara atau bunyi yang berkesan di pendengaran saya bunyi suara becak, karena setiap hari, berangkat dan pulang sekolah saya di titipkan ke abang becak, jadi saya selalu menunggu becak datang.
- Pengalaman mendengar / mendengarkan (mendengar artinya menangkap bunyi, mendengarkan artinya mendengar dengan menyimak) saat telah bersekolah dan berteman ? adakah yang masih berbekas hingga kini ?
Saat sekolah setingkat SMP dan SMA saya menempuh pendidikan di Pondok Pesantren di daerah Sukabumi, hal yang berkesan itu saat mendengar suara bunyi Kohkol, suara kohkol itu suara beduk yang bunyinya beda dengan azan, kohkol berbunyi 30 menit sebelum masuk waktu azan, yang berarti kita meninggalkan aktivitas dan bersiap-siap menuju ke masjid.
Saya mendengarkan secara rutin setiap ba’da sholat Subuh, Asar dan Magrib, dengan menyimak pengajian kitab yang disampaikan oleh Pak Kyai
- Pengalaman mendengar/ mendengarkan di saat kuliah / dewasa muda – usia 20an ( termasuk saat telah menjalin hubungan akrab yang berkesan hingga kini → tuisan ini menjadi karya pribadi, bila tidak ingin berbagi, tidak perlu disampaikan kepada orang orang )
Zaman kuliah di IAIN Bandung, saya tercengang dan terperangah ketika mendengar ada salah satu teman melantunkan ayat suci Al Quran dengan suara yang sangat merdu, ternyata beliau adalah salah satu Qori’ yang terbiasa mengikuti MTQ tingkat Nasional.
Diskusi atau debat umum menjadi hal yang rutin dilakukan setiap mata kuliah yang disampaikan, saya menyimak perdebatan tersebut yang sangat menarik, apalagi ketika salah satu teman dengan gayanya mengebu-ngebu berbicara tentang politik.
- Pengalaman mendengar / mendengarkan di saat dewasa yang berbekas sampai detik ini
Dewasa ini saya beberapa kali mendengar dan mengikuti Dzikir bersama Arifin Ilham dengan mendengar lantunan Zikir tersebut sangat menyentuh menembus masuk ke relung hati yang paling dalam.
Pengalaman bekerja di sekolah Tetum Bunaya, di setiap agenda baik itu Workshop atau pun pelatihan saya mendengarkan yang disampaikan Ibu Endah Widyawati, selalu terkesan dan apa yang disampaikan selalu berbeda tema secara mendalam.
Salam : Dewi Widya
Recent Comments