Puteri

Di dalam kelas ada seorang anak puteri yang manis, menarik , dia bergaya tomboy, suka bermain bersama dengan anak laki-laki tapi juga tetap bermain dengan anak perempuan sebayanya.

Suatu ketika orang tuanya menelpon mengatakan puteri kesayangannya berubah, dia suka memukul adik perempuannya dan suka berantem karena itu dilakukan di sekolah… deg… waduh … anak perempuan yang di kelas terlihat manis ternyata.. oo..oo..saya menjawab di kelas memang ada beberapa temannya menggunakan kostum pahlawan dan tokoh kartun kemudian memeperagakan gerakan seperti berantem-beranteman, dan anak ini suka bermain bersama teman dengan pengawasan Kakak. untuk selanjutnya mohon untuk kerjasamanya dengan orang tua, dan dari pihak sekolah akan memperhatikan hal tersebut termasuk ke sekolah tanpa mengenakan kostum yang mengarah tokoh fiktif, karena anak masih perlu hal yang konkrit bukan hayalan.

Di Kelas puteri ini terlihat lebih manis, gambarnya selalu membuat saya terkesan dan suaranya… ehm.. saya sebagai Kakaknya di kelas belum bisa menyanyikan lagu dengan sempurna,… tapi saat dia bernyanyi, 2 kelas terdiam berenti dari aktivitas… mendengarkan anak perempuan yang manis ini bernyanyi dengan suara lantang dan merdu… bangga dong kalau anak di kelasnya bisa menyanyikan lagu yang diajarkan dengan baik.

Ayahnya di kenal cukup di segani karena pembawaannya cuek,Bundanya selalu bertanya tentang akademik puterinya, Tiba saat pengambilan rapot, setelah mengetahui ayahnya seorang seniman , pertama yang ditunjukkan hasil karya puteri kesayangannya yang membuat takjub orang tuanya dan suasananya menjadi cair termasuk tentang akademik orang tua percaya kepada anaknya mampu untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dengan tanpa paksaan.

Saat hari Lahir membacanya dia mendekati saya dan mengatakan aku sudah bisa baca, kemudian mengambil buku kecil dan saya mendengar dia membaca perlahan-lahan… alhamdulillah … akhirnya bisa tanpa ikut les membaca.

diakhir tahun puteri kecil yang manis dan menarik ini memberikan tanda cinta dan sayang untuk saya bergambar saya dan love… sambil memeluk dan mencium , kemudian Bundanya menyampaikan bahwa “Puterinya selalu bercerita tentang Kaka dan sangat sayang kepada Kakak”. hari itu menjadi tambah berkesan dengan ucapan seperti itu juga dari beberapa orang tua dengan komentar yang senada.

Senangnya bisa mengantarkan adik-adik te tahapan pendidikan yang lebih tinggi dimanapun mereka berada semoga tetap bertumbuh dan berkarya

Tulus


Umi madrosati… ibu adalah tempat belajar yang pertama dan utama, terlihat dari foto per

tama yang tatapannya begitu tulus.

Di foto kedua dan ketiga menggambarkan seorang bapak yang dengan tulus memberi kenyamanan kepada anak.

Salam

Dewi Widya